Mengenal Arti Kemerdekaan Yang Sejati

​

"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:36)
Dunia menggambarkan kemerdekaan atau kebebasan sebagai sebuah bentuk kehidupan tanpa ada halangan dan rintangan – "Aku dapat melakukan apapun yang ingin aku lakukan dan berkata apa saja kepada siapapun seperti yang aku ingin katakan. Tidak ada seorangpun yang dapat mengatur aku atau menyuruh-nyuruh aku melakukan sesuatu."
*courtesy of PelitaHidup.com
Dengan konteks kemerdekaan seperti di atas, Anda mungkin dapat dengan leluasa melukai, menyakiti bahkan mungkin mengambil nyawa seseorang dengan cara apapun sesuai yang Anda inginkan. Dunia berkata kepada Anda bahwa Anda dapat memperoleh kebebasan dan kemerdekaan Anda, tetapi hal itu hanya dapat terwujud jika Anda hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan orang lain di sekitar Anda.
Namun, Alkitab mengajarkan bahwa satu-satunya cara untuk memperoleh kemerdekaan kita yang sejati adalah melalui Tuhan Yesus Kristus, seperti yang disebutkan dalam ayat bacaan di atas.
Kemerdekaan yang sejati berarti kita terbebas dari rasa takut, rasa bersalah, rasa kuatir, kepahitan dan kematian. Kita semua dapat bebas menjadi diri kita sendiri tanpa harus berpura-pura lagi.

Bagaimana caranya agar kita terbebas dari hal-hal di atas? Ternyata caranya sangat mudah, yaitu dengan membiarkan Allah mengasihi kita! Rasul Yohanes mengajar kita:
"Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;" I Yohanes 4:18a
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika kita menyadari betapa besarnya kasih Allah kepada kita, maka kita akan mulai hidup dalam kemerdekaan yang sejati. Sejatinya, kita menyembahNya, ketika kita mengakui akan kasihNya dan mengakui bahwa Ia sendiri adalah Kasih. Pada waktu kita dengan sadar mengamini bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih, Allah yang peduli, Allah yang murah hati, sejatinya itulah bentuk penyembahan kita kepadaNya. Dengan demikian kita dapat bersandar dan percaya kepada kasihNya bagi kita:

http://www.pelitahidup.com/2016/11/11/mengenal-arti-kemerdekaan-yang-sejati/