Kesabaran adalah pohon yang pahit tetapi menghasilkan buah yang manis
Melatih Kesabaran
Mazmur 105:19
Sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji Tuhan membenarkannya.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 54; Kisah Para Rasul 26; Imamat 18-19
Ingatkah Anda kepada Yakub? Pemuda yang rela bekerja selama 7 tahun
di rumah Laban hanya untuk mendapatkan Rahel. Tetapi karena Laban
berbuat curang, dengan memberi Lea kepada Yakub dan bukan Rahel, maka
Yakub pun harus bekerja selama 7 tahun lagi untuk Laban. Waktu 14 tahun
bukanlah waktu yang singkat tetapi karena kesabarannya, akhirnya Yakub
mendapatkan apa yang ia inginkan.
Yusuf pun akhirnya menjadi orang nomor dua di Mesir berkat
kesabarannya. Banyak penderitaan yang harus ia alami, mulai dari
diperlakukan buruk olah kakak-kakaknya, dilempar ke sumur, dijual
sebagai budak, sampai dimasukkan dalam penjara karena menolak keinginan
istri Potifar. Yusuf mengalami rentetan kususahan yang begitu panjang
seolah tidak akan pernah berakhir. Tetapi ketika sudah genap waktunya
Tuhan, maka Ia pun mengangkat Yusuf sebagai penguasa atas seluruh tanah
Mesir.
Sama halnya dengan Daud. Perjuangannya untuk menjadi raja Israel
dipenuhi oleh rintangan yang berat. Saul selalu mengejarnya tanpa henti
dan berusaha membunuhnya. Mungkin bila saya yang menjadi Daud, saya akan
berkata “Tuhan, katanya saya akan diangkat menjadi raja, tapi kok malah
hidup sebagai buronan? Capek nih Tuhan!”
Suka atau tidak, kita harus mengakui bahwa hidup merupakan periode
menunggu. Seorang anak harus menunggu sampai cukup umur untuk memiliki
KTP. Seorang yang sedang sekolah atau kuliah harus menunggu sampai ia
berhasil menyelesaikan studinya dan mencapai gelar. Seorang karyawan
harus menunggu dengan sabar sampai ia dipromosikan dan mendapat kenaikan
gaji. Seorang ibu harus menunggu selama sembilan bulan untuk melahirkan
bayinya dan sebagainya.
Kesabaran bukan hanya berbicara tentang menunggu tetapi lebih
berfokus kepada sikap kita pada saat menantikan janji Tuhan. Apakah kita
akan bersungut-sungut atau bersukacita? Kita perlu meminta Roh Kudus
memampukan kita untuk bersikap sabar. Bahkan Allah sendiri mau belajar
bersikap sabar terhadap kelalaian, kelambatan dan kebodohan manusia.
Jadi bagaimana mungkin kita tidak mau belajar bersabar? Jangan takut,
ada Roh Kudus yang selalu menolong kita!
Kesabaran adalah pohon yang pahit tetapi menghasilkan buah yang manis.
sumber : renungankesaksian
Kesabaran adalah pohon yang pahit tetapi menghasilkan buah yang manis
Reviewed by GKJW NGANJUK
on
Januari 07, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: