Bacaan: Ef 1:15-23; Mzm 8:2-3a.4-7; Luk 12:8-12.
Yesus menyadarkan bahwa menjadi muridNya itu membawa orang pada sebuah tantangan dan pilihan : “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah.
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah.” Tuhan menuntut setiap orang yang menjadi muridNya mempunyai keteguhan iman. Keteguhan bukan untuk mengalami kesulitan dan penderitaan tetapi keteguhan untuk terus “fight” berani memberikan kesaksian iman.
Menjadi murid Yesus tidak boleh “nglokro” (kendor semangat) ketika mengalami tantangan dan kesulitan dalam hidup beriman, entah itu kesulitan mendirikan gereja, kesulitan beribadah, kesulitan mendapat akses keuangan, kesulitan dlm promosi pekerjaan dll. Kita juga tidak boleh diam saja (“nrima dan mengalah”) menerima hal yang tidak adil dan tidak benar. Tetapi kita harus dengan bijak membela diri dan “fight” memperjuangkan iman kita. Semakin sulit situasinya, justru semakin berani kita “fight” dan memberi kesaksian. Kesaksian iman kita bukan nampak dalam sikap “nglokro” atau “nrima” saja tetapi keberanian dan kebijaksanaan kita untuk membela diri dan terus berani kesaksian iman yang tanpa takut.
sumber : http://www.sesawi.net
Reviewed by GKJW NGANJUK
on
Oktober 26, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: